Selama ini kita sering mengira polusi udara hanya berada di luar rumah kita, misalnya asap knalpot kendaraan, asap rokok, atau asap dari pabrik yang merupakan limbah udara dari pabrik tersebut. Tapi tahukah Bunda bahwa rumah kita bisa memiliki sumber polusi udara sendiri. Bagaimana itu bisa terjadi?
Satu yang harus kita sadari polusi udara bisa mengancam kesehatan meski berada di dalam rumah atau ruangan. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat suatu zat disebut polutan adalah jika dia menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contoh, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% maka sebaliknya dia dapat memberikan efek merusak.
Mari kita pelajari lebih jauh tentang zat dengan katagori polutan ini.
Pertama, suatu zat disebut polutan jika,
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Kedua, Sifat polutan adalah :
Pertama, Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
Kedua, Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah, tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Ketiga, Benda yang bisa mengandung polutan dirumah kita, yang bisa saja tidak pernah Anda sadari. Apa saja benda tersebut?
1. Karpet Baru
Saat kita membeli karpet atau pelapis dinding baru biasanya kita mencium bau bahan kimia yang cukup menyengat. Itu karena karpet baru menyebarkan 4-PC. Bahan kimia ini ada di bagian bawah karpet untuk menjaga karpet tidak rusak selama disimpan di toko. Bau menyengat seperti lem dan cat ini mungkin akan hilang dalam beberapa hari atau minggu.
Namun, untuk orang yang sensitif terhadap bahan kimia, bau zat kimia ini bisa menimbulkan sakit kepala, batuk-batuk dan suara parau. Untuk pencegahan, saat akan memasang karpet baru, pastikan pintu dan jendela terbuka agar bau bahan kimia bisa keluar langsung dari ruangan. Pakailah masker saat menggelarnya dan jauhkan dari anak-anak.
2. Barang Elektronik dan Produk Plastik
Produk yang terbuat dari polyvinyl chloride akan mengeluarkan phthalates, yaitu zat yang sering dihubungkan dengan penyebab hormon tidak normal dan masalah reproduksi, sedang plastik memicu pelepasan bahan kimia polybrominated diphenyl ether, yang berpotensi menyebabkan perubahan perilaku.
Karenanya, saat baru membeli barang elektronik dan produk plastik, beri ventilasi cukup besar di rumah hingga bau kimianya menghilang. Bersihkan menggunakan penyedot debu di komputer, printer dan televisi secara rutin.
3. Printer
Printer mengeluarkan banyak mikropartikel yang berasal dari tinta dan toner. Partikel ini bisa menimbulkan gangguan paru-paru. Sebuah penelitian di Australia menyatakan sejumlah printer masuk kategori high emitters, yang tingkat polusinya setara dengan asap kendaraan di jalan saat macet parah.
4. Menyalakan Mesin Mobil dalam Garasi Tertutup
Memanaskan mesin mobil di dalam garasi tertutup bisa menjadi kegiatan berbahaya. Sebab, jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan.
Hal ini membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, tidur dengan menghidupkan AC di mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kematian.
5. Lem dan Zat Perekat Lain
Lem, selotip atau bahan perekat lainnya mungkin mengandung volatile organic compounds (VOC) seperti aseton atau methyl ethyl ketone. Zat-zat tersebut bisa membuat iritasi pada mata dan memengaruhi sistem nerves. Sementara bahan perekat umumnya mengandung toxic formaldehyde yang juga berbahaya bagi tubuh.
Sebaiknya pilihlah lem yang berbahan dasar air dan bebas formaldehyde. Saat mengoleskan lem, pastikan ventilasi rumah terbuka dengan baik dan jangan terlalu dekat dalam waktu lama pada objek yang telah direkatkan dengan lem tersebut.
6. Oven, Kompor, Mesin Penghangat, Microwave
Perangkat rumah yang memancarkan panas, terutama kompor gas berpotensi menghasilkan gas karbon monoksida yang bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, lelah bahkan kematian jika ventilasi rumah sangat buruk. Perangkat pemanas juga bisa menghasilkan nitrogen dioksida yang menyebabkan gangguan pernapasan dan masalah di mata, hidung dan infeksi tenggorokan.
7. Cat Tembok
Cat tembok bisa mengeluarkan zat VOC ketika mengering, yang bisa menyebabkan sakit kepala, mual atau pusing. Sementara pembersih bahan adhesive dan cat semprot mengandung methylene chloride yang bisa menyebabkan kanker pada binatang.
Untuk mengurangi efek cat ini, cat dengan kandungan rendah VOC bisa menjadi alternatif. Jangan lupa saat mengecat tembok atau peralatan rumah, kenakan masker dan buka jendela dan pintu lebar-lebar atau ciptakan ventilasi udara dengan kipas angin.
When there is a will, then there is a way. Keep reading and keep posting.