Berkebun Sayur Mudah dengan Metode GuyurPonik

Guyurponik ini dikenal di kalangan pekebun urban sebagai salah satu cabang dari cara berkebun hidroponik. Hidroponik itu metode menanam sayuran tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Walau umumnya memang menggunakan air sebagai media tanam, tapi ada juga yang mengartikan metode Hidroponik sebagai metode tanam sayur menggunakan media tanam apapun asalkan bukan tanah (soiless).

Dengan penjelasan di atas maka Guyurponik adalah cara berkebun tanpa tanah (soiless) yang bisa dilakukan dalam pot dan tidak memerlukan listrik untuk pompa seperti layaknya metode hidroponik yang menggunakan media tanam berupa air.

Walaupun disebutkan soiless atau tanpa tanah, tapi sesungguhnya dalam guyurponik kita tetap menyiapkan media tanam. Media tanamnya ini biasanya berupa kombinasi campuran antara media tanam yang bisa menyerap air dan yang bisa meloloskan air. Perbedaan utamanya dengan metode berkebun di tanah subur adalah pemberian nutrisi untuk tanaman dilakukan sepenuhnya dengan pupuk cair seperti layaknya sistem hidroponik yang berbasis air.

Metode ini sangat mudah dan relatif murah. Yang perlu kita siapkan rutin adalah ketersediaan nutrisi. Karena metode guyurponik ini mengadaptasi sistem berkebun hidroponik yang berbasis air, maka kita bisa menggunakan nutrisi yang sama seperti halnya sistem hidroponik berbasis air.

Tips Lainnya :   Sabut Kelapa Penghemat Air

Kelebihan Guyurponik dibanding Hidroponik

Sebagai salah satu alternatif berkebun untuk pekebun urban, maka kita perlu tahu apa sih kelebihan dari guyurponik bila dibandingkan dengan hidroponik yang berbasis air.

1. Irit listrik

Timun yang ditanam dalam cocopeat dengan metode guyurponik

Guyurponik bisa dilakukan tanpa menggunakan listrik sama sekali. Metodenya seperti namanya yaitu diguyur atau disiram seperti kita menyiram tanaman dengan air. Dengan cara ini kita tidak memerlukan pompa air untuk meneteskan atau mengairi pot-pot tanaman kita.

Untuk mencegah cairan nutrisi keluar dari dalam pot dan terbuang percuma, kita bisa meletakkan media tanam dalam wadah penampung. Sehingga bila ada cairan nutrisi yang keluar, akan ditampung dalam ember dan bisa dituangkan lagi ke media tanam.

2. Bisa untuk tanaman berumur panjang dan berukuran tinggi

Kale dengan guyurponik

Saya memilih menggunakan metode guyurponik untuk tanaman sayur buah yang umurnya agak panjang dan berukuran agak tinggi, seperti terong, dan cabe. Untuk tomat juga saya memilih menggunakan guyurponik, juga sayuran seperti Kale karena umurnya pun bisa tahunan.

Dan alasan lainnya adalah karena tipe tanaman yang saya sebutkan ini tidak bisa dimasukkan ke dalam set hidroponik dari paralon atau talang karena ukurannya yang relatif lebih besar dan tinggi. Untuk tanaman sayur berukuran besar seperti ini bila ingin tetap menggunakan media air, maka kita harus men-setup sistem Dutch Bucket seperti gambar di bawah ini.

Tips Lainnya :   Indahnya si Sirih Gading nan Tidak Rewel
Sistem Dutch Bucket dari Jirifarm | Tokopedia

Sistem Dutch bucket seperti terlihat di atas, cocok digunakan untuk menanam tomat, cabe, terong dan juga tanaman merambat seperti timun, pare dan juga melon. Namun saya tidak bisa menggunakan sistem ini karena keterbatasan luasan lahan yang tersedia di kebun mini saya.

Media tanam yang digunakan untuk guyurponik adalah cocopeat dicampur dengan sekam bakar. Perbandingan yang saya gunakan adalah 2 bagian cocopeat untuk 1 bagian sekam bakar. Cocopeat adalah media tanam yang sangat baik dalam mengikat air, sementara sekam bakar selain juga mengikat nutrisi, dia juga berperan dalam membuat media tanam menjadi porous untuk mencegah media tanam terlalu becek. Media tanam yang becek atau ada air menggenang di bagian bawah pot akan membuat akar-akar jadi busuk dan mati.

Namun untuk keperluan menjaga keporousan media tanam, dalam jangka panjang ada baiknya menggunakan bahan yang tidak melapuk seperti layaknya sekam bakar. Bahan yang tidak lapuk itu antara lain batu zeolite atau perlite. Atau bisa juga menggunakan batu apung yang dihancurkan halus atau pasir malang halus.

3. Kecepatan tumbuh tanaman

Salah satu keunggulan bertanam sayur dengan metode hidroponik adalah kecepatan tumbuh yang terukur dan bisa relatif sama. Hal ini juga bisa kita harapkan terjadi pada metode guyurponik. Untuk pekebun urban yang mengharapkan hasil panen yang memuaskan dalam waktu yang singkat, dapat mencoba metode ini dengan menerapkan PPM nutrisi yang sama seperti dalam panduan nutrisi hidroponik.

Tips Lainnya :   Berkebun Sayur di Lahan Sempit

4. No cacing dan uget-uget

Buat teman-teman yang ingin menanam sayuran di rumah tapi tidak ingin melihat cacing atau binatang kecil lainnya berseliweran di dalam pot, bisa memilih metode ini. Dengan menggunakan media tanam seperti cocopeat block dan sekam bakar, kita bisa memastikan tidak akan ada cacing atau pun binatang lainnya di dalam pot media tanam kita. Yah mirip-mirip dengan hidroponik lah.

Tentu saja karena kita menghilangkan semua pasukan pengolah tanah organik ini, maka tanaman kita memang akan mengandalkan pasokan makanan dari nutrisi yang kita berikan secara teratur.

Demikian penjelasan mengenai berkebun dengan metode guyurponik yang cocok buat para pekebun urban yang tidak ingin bertemu cacing, tidak ingin menggunakan listrik dan tetap mengharapkan hasil panen yang memuaskan. Silakan dicoba…

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Tips Lainnya