Bagi anda yang memiliki mobil baru atau relatif baru biasanya tidak perlu repot untuk urusan yang satu ini. Kenapa? Biasanya mobil anda masih dirawat di bengkel resmi dan anda tinggal ikuti saja oli yang direkomendasikan oleh bengkel tersebut. Nah tapi bagi anda yang sudah tidak merawat mobil kesayangan di bengkel resmi, tentunya sudah tak asing lagi ketika harus mengunjungi toko atau bengkel spesialis ganti oli.
Permasalahannya bukan pada apakah anda kenal dengan pemilik bengkelnya, atau seakrab apa anda dengan advisor yang ada di bengkel atau toko oli itu. Kadang anda pasti dibuat bingung dalam memilih oli bukan? Itu masalah sesungguhnya. Bayangkan, sekian banyak merk oli dengan beragam harga, mulai dari puluhan ribu per liter hingga yang ratusan ribu per liter tersedia lengkap. Hingga mungkin timbul pemikiran di benak anda bahwa oli yang mahal itu selalu bagus dan cocok untuk mobil anda. Seringkali ini dipicu dengan promosi dari sang penjual yang gigih menawarkan pada anda untuk membeli oli tertentu dengan harga tertentu.
Stop! Saatnya berhenti bingung dan saatnya memahami oli. Oli adalah pelumas yang dirancang untuk melumasi bagian bergerak pada mesin agar seluruh komponen mesin dapat bergerak dengan lancar tanpa mengalami macet atau jammed. Bayangkan logam bergesekan dengan logam tanpa ada pelumas di antaranya, dijamin akan macet dalam waktu singkat. Selain itu oli berfungsi juga untuk membersihkan bagian dalam mesin dari kotoran-kotoran yang terjadi akibat sisa pembakaran.
Yang pertama kali perlu anda tengok adalah buku manual mobil anda, lalu cari bab yang berhubungan dengan Perawatan, Servis ataupun Spesifikasi (kalau bukunya masih ada tentunya, seringkali buku ini hilang atau malah jadi pajangan semata). Pada bab tersebut, anda bisa menemukan spesifikasi dari oli yang cocok untuk digunakan pada mobil anda termasuk berapa liter oli yang dibutuhkan. Tak hanya oli mesin, spesifikasi oli transmisi dan oli gardan pun turut dijelaskan dalam bagian itu. Apabila buku manual mobil anda sudah tidak ada, anda bisa mencari informasi ini di internet ataupun bertanya pada teman di komunitas pengguna mobil yang sama, biasanya mereka akan dengan senang hati berbagi referensi dan informasi.
Spesifikasi oli umumnya selalu melibatkan dua hal yaitu, SAE* yang menunjukkan tingkat kekentalan dan API SERVICE yang menunjukkan kualitas atau daya tahan oli tersebut dalam melumasi mesin anda. Tingkat kekentalan oli sangat beragam, misalnya SAE 0W-30, 5W-30, 10W-40, 15W-40, 15W-50, 20W-50 dan 80W-90** untuk oli dengan tingkat kekentalan ganda serta SAE 30, 40, 90** dan 140** untuk oli dengan tingkat kekentalan tunggal.
Lain lagi dengan API SERVICE*** yang selalu diawali dengan huruf S dan C (S untuk oli mesin bensin dan C untuk oli mesin diesel). Klasifikasi SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ, SM dan seterusnya adalah oli untuk mesin bensin dan abjad kedua setelah huruf S menunjukkan kualitas serta daya tahan oli tersebut. Makin tinggi abjad di belakang huruf S maka makin tinggi pula kualitas perlindungan yang diberikan oleh oli tersebut. Pun begitu dengan oli mesin diesel yang diawali dengan huruf C yaitu, CA, CB, CC, CD, CE, CF, CG, CH, CI, CJ dan seterusnya.
Sebagai contoh, misalnya dalam buku manual dijelaskan bahwa mobil anda harus menggunakan oli mesin dengan SAE 10W-40 dan minimal API SERVICE SJ, maka anda tinggal mencari oli dengan spesifikasi yang sesuai (kuncinya adalah perhatikan SAE nya dan API SERVICE nya). Jika di toko ada oli dengan SAE 10W-40 dan API SERVICE SM, ya! Oli ini bisa anda pakai! Lho yang diperlukan kan hanya SJ lalu kenapa saya boleh pakai SM? Di spesifikasi disebutkan minimal SJ, itu artinya anda boleh memakai oli dengan API SERVICE SJ ke atas, yang penting jangan di bawah minimal.
Di toko atau bengkel, banyak sekali merk oli menyediakan spesifikasi yang sama, selebihnya pilihan ada di tangan anda, ingin pakai merk yang mana. Pertimbangannya mungkin bisa kembali pada harga per liter, anda fanatik dengan merk X atau oli merk X tersebut memang direkomendasikan untuk mobil anda.
Jangan mudah untuk terjerumus ke dalam bujuk rayu penjual yang “memaksa” anda membeli oli merk tertentu dengan harga yang sangat mahal dan mengatakan oli itu bagus untuk mesin anda. Bisa jadi oli tersebut memang oli yang bagus dan harganya memang mahal, tapi apakah memang oli itu yang jadi kebutuhan mesin anda? Karena oli-oli mahal ini umumnya memiliki tingkat kekentalan yang rendah (cenderung encer) dan berkualitas tinggi tapi hanya cocok untuk mobil-mobil dengan teknologi mesin yang maju atau mobil yang dioperasikan di wilayah dengan suhu udara yang dingin dan mengalami musim salju. Mengapa demikian? Karena mesin-mesin canggih masa kini dirancang dengan kerapatan antara komponen yang sangat presisi, sehingga celah antara komponen pun sangat kecil, itulah sebabnya mesin jenis ini butuh oli yang lebih encer supaya mudah untuk dipompakan dan dialirkan ke seluruh penjuru mesin. Tentunya mubazir bukan jika mobil anda masih mengusung teknologi lawas dan harus menggunakan oli yang bisa dikatakan over spec dan mahal, apalagi kita hidup di negara dengan iklim tropis yang panas.
Lalu apa efek oli yang over spec? Ambil contoh mobil diesel anda belum mengadopsi teknologi common rail injection alias masih minum solar biasa dan bukunya mewajibkan anda memakai oli mesin diesel SAE 15W-40 dan API SERVICE CH, lalu anda memakai oli mesin diesel dengan SAE 10W-40 dan API SERVICE CJ. Bisa jadi efek perlindungan yang diberikan cukup baik atau lebih baik karena API SERVICE nya lebih tinggi, tapi karena olinya lebih encer maka anda akan mengalami penguapan oli yang besar pula. Tidak efisien bukan? Mengingat oli mesin diesel berkategori CJ juga hanya cocok untuk mesin diesel yang meminum solar dengan sulfur rendah, kalau tetap dipaksakan bisa-bisa anda harus sering mengganti oli mesin.
Sebaliknya jika anda sudah menggunakan mobil dengan spesifikasi mesin yang masuk dalam kategori modern, bila anda menggunakan oli di bawah klasifikasi yang ditentukan, sudah pasti mesin canggih anda akan berumur pendek. Sebagai contoh, jika spesifikasi mewajibkan mesin anda menggunakan oli dengan SAE 0W-30 dan API SERVICE SM, sudah pasti anda tidak boleh menggunakan oli dengan SAE 10W-40 dan API SERVICE SG karena spesifikasi kekentalan oli ini berbeda dan kualitasnya berada di bawah ketentuan yang diharuskan pabrikan mobil anda.
Jadi mahal atau murahnya oli bukan patokan, yang menjadi panduan utama adalah kebutuhan mesin mobil anda sendiri. Sesuaikan dengan spesifikasi yang diminta maka mesin mobil anda akan selalu gembira dalam melayani segala kebutuhan anda dalam berkendara. Penting untuk diingat, saat ini banyak sekali beredar oli palsu di pasaran, terutama untuk oli yang penjualannya laris. Pastikan anda membeli oli di tempat yang terpercaya dan punya reputasi serta nama baik di bisnis oli. Efek dari penggunaan oli palsu adalah fatal bagi mesin dan bisa membuat kantong anda menipis hanya dalam sekejap. Pertanyaan selanjutnya yang timbul di benak anda mungkin adalah, membeli oli apa ya? Sintetis atau Mineral? Tunggu ulasan berikutnya tentang oli, tapi sampai tahap ini anda pasti sudah paham harus membeli oli dengan spesifikasi apa.
Selamat memilih oli! Jangan lupa selalu rutin melakukan penggantian oli untuk keawetan mesin anda.
Keterangan:
*SAE: Society of Automotive Engineers, yaitu salah satu badan yang berwenang untuk menentukan fungsi dan tingkat kekentalan oli.
**Oli dengan tingkat kekentalan ini umumnya digunakan sebagai pelumas penerus daya mesin seperti transmisi dan gardan.
***API SERVICE: American Petroleum Institute, yaitu salah satu badan yang berwenang untuk melakukan uji coba terhadap oli dan menentukan tingkat kualitas oli.
Editor at Chaki Club Amazing Fun. Penggiat FB Grup Taft Diesel Indonesia.
Hobi jalan-jalan, makan-makan, sepeda-an, nulis otomotif.