Selama pandemi ini banyak orang yang mengisi waktunya di rumah dengan menjadi pekebun dadakan. YA dadakan karena selama ini memang belum pernah berkebun. Sebagai orang yang tinggal di perkotaan, biasanya tanah yang kita miliki untuk berkebun tidak seberapa luas, atau malah kita tidak punya lahan yang ada tanahnya sama sekali. Kalau sudah begini, jangan patah semangat karena berkebun pun bisa dilakukan di dalam wadah atau pot.
Apa saja yang bisa ditaman dalam pot? Macam-macam tergantung dari ukuran pot yang digunakan. Mulai dari sayuran sampai dengan tanaman pohon buah. Nah sebelum mulai menanam dalam pot, ada baiknya kita kenali dulu jenis bahan pot dan apa kelebihan dan kekurangannya.
1. Pot Plastik
Pot Plastik sudah sangat umum dipakai orang untuk berkebun. Pot plastik tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran serta kualitas dari plastiknya itu sendiri. Pot yang terbuat dari plastik tebal tentunya akan lebih awet daripada pot yang terbuat dari plastik tipis. Kelebihan dari pot plastik adalah : Murah harganya, ringan beratnya, banyak macam dan warnanya, mudah dibersihkan dan sangat baik menyimpan air sebab plastik tidak memiliki pori-pori.
Sementara kekurangan dari pot plastik adalah:
- Tidak ramah lingkungan. Ketika seluruh dunia sedang berusaha mengurangi sampah plastik, mari kita rawat baik-baik pot plastik yang sudah kita miliki agar awet dan tahan lama.
- Pot plastik yang terkena sinar dan panas matahari langsung akan cepat getas dan akhirnya pecah. Bagian yang cepat sekali pecah atau robek adalah di bagian kuping. Karena itu ada baiknya tidak sering-sering memindah-mindahkan pot dengan memegang bagian kupingnya ini.
- Sebagai konsekuensi dari kemampuannya menyimpan air, maka pot plastik yang drainasenya tidak cukup baik bisa menyebabkan busuk akar karena media tanam terlalu basah.
- Dan karena tidak berpori, Akar di dalam pot plastik, terutama pot yang berukuran kecil bisa kepanasan karena panas diserap dan ditahan di dalam pot plastik yang tidak memiliki sirkulasi yang baik.
2. Pot Karet.
Ini versi lebih kuatnya dari pot plastik. Bentuknya tidak banyak variasi dan warnanya cuma ada warna hitam. Tapi untuk jangka panjang terutama bagi yang bertanam tabulampot, pot karet jauh lebih awet daripada pot plastik.
3. Planter Bag
Planter bag ini sebenarnya bukan pot, tapi penggunaannya sekarang mulai marak di kalangan pekebun urban dan penggemar tabulampot. Planter bag ini memiliki sirkulasi udara yang baik dan sinar UV bisa menembus ke dalamnya. Kelebihan lainnya adalah harganya murah dan lebih ramah lingkungan karena bahannya bisa terurai. Untuk ketahanan planter bag pemakaian normal suhu tropis bisa bertahan selama 5 tahun.
4. Pot Semen
Pot semen kekurangannya cuma satu yaitu berat. Gampang pecah juga? Iya kalau dijatuhkan ya pecah. Tapi kalau dia diam saja di satu tempat, pot semen pasti akan baik-baik saja. Kelebihannya pot semen menahan air cukup baik karena tidak ada pori-pori dan juga menahan suhu panas lebih baik daripada pot plastik.
5. Pot Tanah liat atau terakota
Pot tanah liat memiliki pori-pori yang membuat air cepat menguap. Karena itu kalau potnya dijemur langsung di bawah sinar matahari, air bisa cepat sekali menguap dari dalam pot. Pastikan tanaman yang ditanam di dalam pot tanah liat memang jenis tanaman yang suka kondisi panas dan kering, seperti kaktus atau rosemarry. Atau kalau memang mau diisi dengan tanaman yang lain, pastikan saja potnya disiram dua kali sehari ya.
To plant a garden is to dream of tomorrow.