Menanam sayuran dari benih dalam pot adalah cara praktis dan menyenangkan untuk berkebun di rumah, terutama jika kamu memiliki ruang terbatas. Berikut ini langkah-langkahnya:
- Pilih Jenis Sayuran Yang Cepat Panen
Pilih sayuran yang cepat panen untuk ditanam dalam pot, seperti bayam, kangkung, selada, cabai, tomat, atau bawang daun. Sayuran berdaun biasanya lebih cepat tumbuh dan cocok untuk pemula. Sayuran berbuah seperti tomat, membutuhkan kondisi matahari dan pemupukan yang intens supaya bisa berbuah. Sementara sayuran berdaun yang cepat dipanen, biasanya 3 – 4 minggu akan membuat kamu yang baru belajar berkebun akan semakin semangat. - Siapkan Pot dan Media Tanam
Gunakan pot yang apa saja yang kamu miliki, asalkan memiliki lubang drainase di bagian bawahnya agar air bisa mengalir keluar. Untuk media tanam, campurkan tanah subur, kompos, dan sedikit pasir agar sirkulasi udara dan drainase tanahnya baik. - Penanaman Benih
Taburkan benih sayuran di atas media tanam. Sesuaikan kedalaman tanam sesuai dengan ukuran benihnya (biasanya sekitar 1-2 cm). Tutup dengan lapisan tipis tanah. - Penyiraman
Siram benih secara teratur, tetapi jangan terlalu basah. Tanah yang terlalu lembab dapat membuat benih membusuk. Sebaiknya gunakan penyemprot air agar kelembapan terjaga dengan baik. - Pencahayaan
Tempatkan pot di area yang terkena sinar matahari langsung setidaknya 4-6 jam per hari. Jika di dalam ruangan, bisa menggunakan lampu tumbuh (grow light) untuk menggantikan sinar matahari. - Pemupukan dan Perawatan
Setelah tanaman tumbuh 2-4 minggu, tambahkan pupuk organik cair setiap 2-3 minggu sekali untuk menjaga kesuburan tanah. - Penjarangan Bibit
Jika terlalu banyak bibit tumbuh dalam satu pot, kurangi jumlahnya agar tanaman punya ruang yang cukup untuk berkembang. Biarkan hanya tanaman yang terlihat sehat dan kuat. - Panen
Sebagian sayuran, seperti selada dan bayam, bisa dipanen secara bertahap dengan memotong daun luar, sehingga tanaman tetap tumbuh dan menghasilkan. Sayuran seperti tomat atau cabai biasanya dipanen saat sudah matang sempurna.
Tips Untuk Pekebun Pemula
Gunakan Wadah Khusus untuk Penyemaian
Tentu saja kamu bisa menyebarkan benih langsung di pot besar dan membesarkan tanamanmu di dalamnya. Yang kamu harus perhatikan adalah media tanammu. Bila kamu menggunakan media tanam yang benar-benar baru, kamu bisa langsung sebarkan benih dalam pot besar. Tapi bila kamu menggunakan pot yang berisikan media tanam “bekas” yang kemungkinan besar di dalamnya sudah cukup banyak makhluk hidup lainnya, maka kemungkinan besar benihmu akan tidak tumbuh karena dikonsumsi oleh binatang-binatang kecil di dalam media tanammu. Kecuali mungkin bila kamu menyemai benih kangkung yang ukurannya cukup besar, kemungkinan besar kangkung akan selamat dan bisa tumbuh dengan baik. Tapi kalau benih selada atau pakchoy, bila 2 minggu pasca semai benih sayuranmu tidak kunjung tumbuh yeah kemungkinan besar benih-benih itu sudah diangkut ke sarang semut atau dimakan oleh binatang kecil tersebut.
Selain penjelasan di atas, ada alasan lainnya kenapa sebaiknya untuk penyemaian menggunakan wadah khusus yang tidak terlalu besar, yaitu sebagai berikut :
- Efisiensi tempat
Karena wadah benih tidak perlu besar, sehingga mudah ditempatkan dimana saja, bahkan di area yang tidak terkena sinar matahari langsung. - Beda kebutuhan media tanam
Fase menanam benih membutuhkan media tanam yang agak berbeda dibanding fase membesarkan. Media tanam untuk benih sebaiknya berupa tanah/media yang halus dan sebaiknya bukan media bekas yang bisa jadi ada binatang-binatang kecil di dalamnya. Binatang-binatang kecil ini bisa memakan benih saat masih berupa biji. Selain itu mereka pun menyukai akar tanaman yang baru tumbuh dan masih halus. - Pengenalan sinar matahari
Ketika benih telah muncul, maka bisa diperkenalkan sinar matahari secara bertahap dan jangan langsung dijemur dibawah sinar matahari terik seharian ya. Nah dengan wadah yang kecil dan ringkas akan lebih mudah memindah-mindahkan si benih yang baru tumbuh ini
To plant a garden is to dream of tomorrow.