Kalau kalian termasuk kaum WFA alias work from anywhere, bisa dipastikan alat kerja andalan kalian adalah laptop. Dan kalau pakai laptop, sudah pasti kita pengennya baterai laptop kita bisa awet dan tahan lama alias tidak cepat drop. Gak lucu kan kalau punya laptop rasa PC desktop, alias gak bisa jauh-jauh dari stop kontak listrik?
Ok, setuju ya baterai sudah menjadi kebutuhan kita sehari-hari. Bahkan, rasanya ketergantungan kita kepada daya tahan baterai semakin tinggi. Kalian pasti akan jengkel bila batere laptop cepat drop, bukan? Karena itu sebaiknya kita pandai-pandai merawat baterai supaya tidak cepat drop atau habis.
Pakai Laptop Sebaiknya Tetap dicharge atau tidak dicharge supaya awet?
Nah pertanyaan yang mungkin paling sering jadi kebingungan adalah saat kita sedang bekerja dengan laptop di meja kerja yang tersedia colokan listrik, sebaiknya laptop kita itu kita pakai dengan kondisi tersambung ke listrik atau kita pakai saja tanpa listrik? Yang mana yang akan memastikan baterai laptop kita lebih awet?
Coba simak tips berikut ini untuk menjaga agar baterai laptop awet, terutama mengenai penggunaan laptop saat tetap dicharge atau melepas charger.
1. Penggunaan Laptop Dalam Waktu Singkat
Jika kamu hanya menggunakan laptop dalam waktu singkat (kurang dari 1-2 jam), lebih baik menggunakan baterai tanpa terhubung ke charger. Hal ini mencegah pengisian daya terus-menerus ketika baterai sudah penuh, yang bisa memperpendek umur baterai dalam jangka panjang.
2. Jika Menggunakan Laptop Dalam Waktu Lama
Jika kamu menggunakan laptop untuk waktu yang lama atau bekerja sepanjang hari, lebih baik tetap menghubungkan laptop ke charger. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Gunakan mode pengisian yang menjaga baterai pada level tertentu
Banyak laptop modern memiliki pengaturan “battery health” atau “battery conservation mode” yang memungkinkan baterai hanya terisi hingga sekitar 60%-80%. Ini membantu mencegah overcharge yang bisa merusak baterai jika terus-menerus dicharge hingga 100%. - Hindari panas berlebih
Saat menggunakan laptop dengan charger terhubung, pastikan suhu laptop tetap terjaga, karena panas yang tinggi dapat mempercepat penurunan kapasitas baterai.
3. Lepas Charger Saat Baterai Penuh
Jika laptop sudah mencapai 100%, sebaiknya lepaskan charger jika tidak ada mode pengisian yang membatasi pengisian daya. Mengisi baterai hingga penuh terus-menerus sambil digunakan dapat mengurangi kapasitas maksimalnya dari waktu ke waktu.
4. Jika Laptop Tidak Digunakan dalam Waktu Lama
Jika kamu tidak akan menggunakan laptop untuk jangka waktu yang cukup lama, lebih baik lepaskan charger dan biarkan baterai berada di sekitar 50%-60%. Baterai lithium-ion yang digunakan pada laptop lebih stabil pada level ini jika disimpan dalam waktu lama.
Kesimpulan:
- Jangka pendek (kurang dari 2 jam): Gunakan baterai tanpa charger.
- Jangka panjang: Tetap sambungkan charger, tapi aktifkan pengaturan yang membatasi pengisian hingga 60%-80%.
- Hindari penggunaan yang membuat baterai terus-menerus dalam kondisi penuh 100%.
Apakah Panas Pada Laptop Bisa Merusak Baterai?
Ya, panas berlebih dapat mempercepat kerusakan baterai laptop. Suhu tinggi adalah salah satu musuh utama baterai lithium-ion, yang banyak digunakan pada laptop. Berikut alasan dan dampak mengapa panas bisa merusak baterai laptop:
1. Penurunan Kapasitas Baterai
Saat suhu baterai terlalu panas, kimia di dalam baterai bisa rusak, menyebabkan penurunan kapasitas penyimpanan energi. Ini berarti baterai tidak dapat menyimpan daya sebanyak sebelumnya, sehingga masa pakainya berkurang.
2. Pengisian Baterai yang Tidak Efisien
Panas yang tinggi bisa menyebabkan baterai tidak terisi dengan optimal. Sistem pengisian daya mungkin memotong pengisian lebih awal atau baterai tidak dapat diisi hingga penuh karena sensor suhu mendeteksi kondisi berbahaya.
3. Siklus Hidup Baterai yang Memendek
Baterai laptop memiliki siklus hidup tertentu (jumlah kali pengisian hingga habis). Penggunaan dalam suhu tinggi mempercepat penurunan kualitas sel baterai dan mengurangi jumlah siklus hidup tersebut.
4. Kerusakan Komponen Lain
Selain mempengaruhi baterai, panas berlebih juga bisa merusak komponen lain pada laptop seperti motherboard, prosesor, dan kartu grafis, yang pada akhirnya memperburuk kondisi baterai karena laptop bekerja lebih keras dalam kondisi tidak optimal.
Cara Mengatasi Panas Berlebih Pada Laptop
1. Gunakan cooling pad: Alat ini membantu mendinginkan laptop dari bawah.
2. Perhatikan ventilasi: Jangan meletakkan laptop di permukaan yang menyerap panas atau menghambat aliran udara seperti kasur atau bantal.
3. Hindari penggunaan di lingkungan panas: Usahakan menggunakan laptop di tempat yang sejuk dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Bersihkan ventilasi: Debu yang menumpuk di ventilasi atau kipas pendingin dapat menghambat aliran udara, menyebabkan panas menumpuk.
Panas yang berlebihan memang bisa mempercepat kerusakan baterai laptop, sehingga penting untuk menjaga suhu laptop tetap rendah dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Home is where the story begins …