Jadi kalian ingin bertanam sayur tapi sama sekali tidak punya lahan? Sekedar teras rumah pun tidak ada? Bahkan sekedar balkon sempit yang kena sinar matahari pun tak punya?
Tenang. Kamu tetap bisa makan sayur segar organik tanpa pestisida dengan solusi bertanam Microgreen.
Apa itu Microgreen?
Microgreen itu adalah tanaman yang masih sangat muda dan berukuran kecil yang sudah kita panen dan bisa kita konsumsi. Microgreen umumnya dipanen saat masih berusia 8 hari – 14 hari. Dimana pada usia ini daun-daun dari sayuran muda ini sudah mulai tumbuh dan mengandung nutrisi yang sangat berlimpah yang bahkan diklaim mengandung nutrisi lebih tinggi dibanding versi dewasa si sayuran ini.
Microgreen sedikit berbeda dengan sprout, atau yang biasa kita kenal dengan sayuran tauge. Sayuran tauge masih belum mencapai tahapan microgreen saat dia dipanen. Tapi sprout pun juga mengandung nutrisi yang tinggi pula.
Apa saja Jenis Sayur yang bisa ditanam sebagai Microgreen?
Pada dasarnya hampir semua jenis sayur yang ada benihnya bisa kita tanam sebagai microgreen. Kalau kamu tinggal di Indonesia, kamu bisa menanam kangkung, bayam, kacang hijau, kemangi, pakchoy, bunga matahari, dan lain sebagainya.
Hanya saja untuk pemula, saya akan menyarankan kamu untuk mencoba menanam microgreen yang ukuran benihnya cukup besar seperti kangkung, dan waktu berkecambahnya cukup cepat. Bila kamu sudah mengenali proses tumbuh microgreen, kamu nanti mungkin bisa bereksperimen untuk menanam microgreen yang waktu berkecambahnya agak lama seperti seledri.
Kalau sebagai pemula kamu sudah mencoba menanam seledri yang waktu berkecambahnya lama, kamu akan cepat putus asa dan kecewa karena benihmu lama sekali tumbuhnya. Atau kamu memilih bayam yang benihnya berukuran sangat kecil, walaupun bayam tumbuh sangat cepat, kamu akan bingung mengenali jamur atau bulu akar yang tumbuh pada microgreenmu.
Bagaimana Cara Menanam Microgreen?
Microgreen bisa ditanam dengan media tanam dan tanpa media tanam. Tapi untuk pemula, saya akan sarankan untuk tetap menggunakan media tanam. Penggunaan media tanam akan meminimalisir kemungkinan tumbuhnya jamur atau microgreen menjadi mati kering karena kamu lupa menambahkan air. Oleh karena itu, tetaplah menggunakan media tanam kalau kamu masih pemula.
Untuk menanam microgreen bisa saja menggunakan media tanam tanah. tapi saya tidak pernah menggunakan tanah untuk media tanam microgreen. Alasannya karena saya tidak tahu kebersihan media tanam tanah yang akan digunakan. Saya membutuhkan media tanam yang bersih karena saya biasa langsung mengonsumsi microgreen yang baru dipanen. Alasan lainnya adalah karena saya meletakkan microgreen saya di dalam ruangan, saya tidak ingin tiba-tiba nanti ada hewan-hewan kecil di dalam tanah yang tiba-tiba keluar dari dalam wadah microgreen.
Media tanam yang biasa saya gunakan adalah:
1. Coco peat
Beli Coco Peat Balok siap pakai di sini
Coco peat berasal dari sabut kelapa yang sudah dihancurkan menjadi berbentuk remahan-remahan kecil nyaris seperti tanah. Ada dua macam bentuk coco peat yang dipasarkan, dalam bentuk karungan coco peat lembab dan dalam bentuk coco peat kering yang dipress menjadi berbentuk balok.
Saya lebih memilih coco peat balok, karena biasanya coco peat balok butirannya lebih halus dan lebih rata dibanding coco peat karungan yang terkadang saya masih menjumpai adanya serat-serat sabut kelapa yang cukup mengganggu bila ingin diletakkan dalam tray microgreen yang berukuran kecil.
2. Coco sheet
Beli Coco Sheet siap pakai online di sini
Cocosheet terbuat dari sabut kelapa bagian seratnya yang dikumpulkan lalu diberi perekat alami, lalu di-press agar menyatu. Perekat alami ini aman untuk tanaman konsumsi.
Cocosheet cocok sekali untuk menanam Microgreen yang berjenis batang kecil seperti chia seed, bayam, sawi, wijen, Red Radish, Red Shiso dan lainnya, yang umumnya berbiji kecil. Karena sifatnya berpori, akar jadi tidak mudah busuk.
Selain itu, saat memanen, tangan kamu tidak kotor, dan tidak ada butiran media tanam yang menempel pada batang microgreen kita.
Cocosheet ini bisa dipakai berulangkali. Pastikan dijemur terlebih dahulu untuk mematikan akar lama, dan membuang sisa-sisa akar di permukaan cocosheet.
3. Rockwool
Beli Rockwool media tanam Microgreen di sini
Rockwool adalah media yang umumnya digunakan dalam pertanian hidroponik. Media rockwool sangat baik dalam menyimpan air, dan permukaannya bisa tetap kering sehingga bisa mengurangi kemungkinan jamur tumbuh akibat lingkungan yang terlalu lembab.
4. Kapas dan Tisu
Media tanam ini bisa digunakan untuk kalian yang sudah pernah menanam microgreen dengan menggunakan salah satu dari 3 media di atas. Untuk pemula, kapas dan tisu tidak disarankan untuk dicoba karena sangat rentan kekurangan air.
To plant a garden is to dream of tomorrow.