Daging sapi mengandung nutrisi tinggi yang diperlukan anak-anak. Salah satunya adalah zat besi yang dibutuhkan untuk pembentukan darah pengangkut oksigen ke otak. Juga terdapat citamin B12 yang juga memaksimalkan fungsi nerologi.
Salah satu penyebab defisiensi zat besi di kalangan anak Indonesia adalah kurangnya konsumsi daging sapi dan terlalu banyak mengonsumsi susu yang sebenarnya menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Oleh karena itu sebaiknya tidak membiasakan anak minum susu sebelum dan sesudah waktu makannya. Berilah susu di jeda waktu dimana anak tidak sedang mengonsumsi makanan utama yang sarat zat besi.
Banyak anak-anak yang tidak terlalu menyukai daging sapi sebagai makanannya. Kalau pun dimakan, biasanya akan diemut-emut lama sekali dagingnya akhirnya menyebabkan waktu makan yang terlalu lama. Oleh karena itu tips di bawah ini bisa membantu orangtua dalam mengupayakan agar anak mau makan daging:
1. Pilihlah daging yang empuk.
Biasanya anak tidak suka makan daging karena teksturnya yang liat sehingga sulit dan lama dikunyah. Karena itu pilihlah bagian daging sapi yang empuk dan bertekstur lembut. Atau daging bisa diolah juga menjadi daging burger,
2. Potong daging ukuran kecil.
Daging untuk anak perlu dipotong kecil-kecil agar mudah dikonsumsi. Karena anak-anak sudah terlanjur menganggap daging sapi sulit dikunyah, sehingga ketika melihat potongan daging yang besar, lantas jadi hilang selera dan tak mau makan. Potongan kecil-kecil ini tidak selalu dalam bentuk kotak-kotak kubus, tetapi juga bisa diiris tipis atau dijadikan daging giling.
3. Sembunyikan daging dalam aneka makanan.
Kalau anak memang enggan sama sekali makan daging, kita bisa sembunyikan daging dalam berbagai adonan masakan. Misalnya kita bisa buat dalam bentuk nugget, masukkan dalam perkedel, atau jadikan isi kue kesukaannya seperti roti, bakpao, risoles, dan arem-arem.
Mother of two and working at home makes me a Working Mom.
