Di Indonesia penggunaan car seat untuk bayi dan anak saat ini memang belum diwajibkan, sehingga memiliki car seat tampaknya belum jadi kebiasaan dan tidak merasa harus memilikinya, Sewaktu anak pertama lahir, saya pun tidak terpikir untuk membeli car seat. Apalagi harga car seat juga tidak murah, apalagi kalau mau yang merek terkenal.
Karena tidak memiliki car seat maka setiap mau membawa anak jalan, harus ada yang menggendong sambil memangku bayi. Kalau perjalanan singkat sih oke-oke saja, tapi kalau perjalanan lebih dari satu jam, lumayan juga pegelnya. Belum lagi kalau anak sudah bisa berdiri, biasanya tidak mau duduk diam. Maunya bergerak kesana kemari di dalam mobil. Kalau kakek atau neneknya yang kebagian jagain cucu di kursi belakang, biasanya mulai kepayahan melayani si kecil yang lasak kesana kemari.
Berbekal pengalaman anak pertama dan melihat kalau di negara wajib car seat kok itu anak-anaknya bisa anteng duduk di car seat, maka ketika hamil anak kedua saya pun memasukkan car seat kedalam daftar barang wajib punya.
Mulanya sih sempat tidak tahu kalau mau beli car seat itu, apa saja yang harus diperhatikan. Setelah riset sana sini dan akhirnya , maka saya berkesimpulan bahwa saat membeli Car Seat maka inilah yang harus diperhatikan:
1. Car seat harus mudah dipasang dan dilepas.
Karena pastinya kita perlu melepas car seat kalau mau bersih-bersih mobil, atau misalnya car seat anak ketumpahan sesuatu. Atau bisa jadi sedang ada kerabat atau saudara yang menumpang di mobil kita saat ada acara keluarga.
2. Perhatikan usia mulai pakai car seat.
Tidak semua car seat bisa dipakai untuk bayi yang baru lahir. Jadi kalau memang harus memakai car seat sejak bayi lahir, pastikan car seat yang dibeli memang menyediakan hal tersebut. Bila tidak ingin berganti-ganti car seat mulai si kecil baru lahir sampai dengan berat 20 kg, maka bisa memilih model convertible.
Namun ada juga car seat yang bisa berfungsi sebagai baby carrier yang langsung dipasangkan ke dudukan car seat dan juga bisa dipasangkan untuk strollernya. Hal ini tentu nyaman sekali untuk bayi baru lahir karena tidak perlu membangunkan bayi saat harus berpindah dari gendongan ke car seat lalu ke strollernya.
3. Bayi dibawah usia satu tahun harus diletakkan dalam car seat yang menghadap ke belakang. Setelah satu tahun lebih barulah posisi car seat diputar menghadap ke depan. Hal ini terkait dengan keselamatan dalam berkendara dimana ketika terjadi tubrukan, tubuh bayi di bawah satu tahun akan lebih terlindungi apabila car seat dipasang menghadap ke belakang.
https://www.youtube.com/watch?v=Sg5i9YInU64
Video di atas memperlihatkan perbedaan perlindungan terhadap bayi saat terjadi benturan atau tabrakan antara car seat yang dipasang Hadap Depan (forward facing) dan car seat yang dipasang Hadap Belakang (Rear Facing).
4. Car Seat harus diletakkan di kursi belakang.
Jangan meletakkan car seat di kursi depan, apalagi bila mobil Anda memiliki fitur air bag. Kalau air bagnya mengembang, bayi dalam car seat bisa terhimpit. Pasang Car Seat berseberangan dari kursi pengemudi agar anda bisa melihat bayi Anda. Anda bisa memasang kaca khusus di senderan kursi belakang agar ketika bayi masih dalam posisi rear facing (Hadap Belakang), Anda yang sedang menyetir tetap bisa melihat wajahnya.
5. Senyaman apa pun car seat yang dibeli, bayi tetap tidak boleh berada dalam car seat selama lebih dari dua jam. Kalau pun perjalanan yang ditempuh lebih dari dua jam, maka usahakan untuk berhenti istirahat dan mengeluarkan bayi dari dalam car seat setelah dua jam. Karena kalau lebih dari dua jam di dalam car seat, kepala dan tubuh bayi yang melekat akan berkeringat dan bayi akan, selain itu berpotensi bayi mengalami Baby Container Syndrome yang bisa mengganggu perkembangan motorik bayi.
6. Bayi Anda bila sudah bisa berjalan, kemungkinan besar akan mulai tidak betah berada di dalam car seat. Anda jangan mudah menyerah ya. Karena di sini titik kritisnya. Bila Anda menyerah dan menggendong bayi, maka bayi akan belajar bahwa dengan tangisan dan rengekan, ia akan dibebaskan dari car seat tersebut. Karena itu bila bayi sudah mulai rewel di dalam car seatnya sebelum batas dua jam berlalu, sebaiknya alihkan perhatian si bayi. Siapkan cemilan atau mainan kesukaannya agar ia bisa memiliki kesibukannya. Bila bayi sudah terlanjur menangis, kalau saya akan memilih untuk memberhentikan mobil dan menggendong si bayi keluar daripada mengeluarkannya dan menggendongnya sepanjang perjalanan. Setelah ia tenang lagi, barulah bayi dikembalikan lagi duduk di dalam car seat. Tentu saja Anda harus punya cukup waktu untuk melakukan hal ini ya. Tapi mendisiplinkan bayi untuk menyadari bahwa car seat adalah tempat ia duduk dan bukan di pangkuan anda memang tidak mudah. Kuncinya apabila anda terpaksa mengeluarkan bayi dari car seat dan memangkunya di dalam mobil sepanjang perjalanan, maka ia harus didisiplinkan lagi di lain waktu.
Demikian tips untuk memilih dan membuat bayi bertahan duduk di dalam car seat. Semoga membantu.
Mother of two and working at home makes me a Working Mom.