Saat membeli rumah bekas, kita biasanya melakukan beberapa renovasi. Hal itu kita lakukan karena beberapa faktor, mungkin karena desain rumah yang kurang sesuai dengan selera kita, atau kita harus melakukan sejumlah perbaikan atau ingin menata rumah sesuai keinginan anggota keluarga yang lain.
Saat merencanakan merenovasi rumah, sedikitnya tujuh hal yang harus kita perhatikan.
Pertama, Pikirkan dengan Matang
Sebagai permulaan, kenali bagaimana gaya hidup kita, kebutuhan, keinginan, tujuan (dari renovasi rumah), tingkat kesulitan, dan terakhir tetapi sangat penting, berapa anggaran kita.
Hal apa saja yang membuat rumah lebih nyaman, dan sebaliknya? Pikirkan semua kemungkinan. Sebagai contoh, apa kita perlu menempatkan dapur di depan garasi, bagaimana dengan letak tangga apa cukup aman bagi anak-anak?
Kedua, Mengorganisir dan Dokumentasi
Buat sebuah map atau file yang berisi desain rumah impian kita atau lebih baik lagi, rumah impian semua anggota keluarga. Buat kliping yang berisi contoh-contoh gambar rumah dari majalah, furnitur, perabotan dan cat dinding untuk membantu kita mendapatkan inspirasi dalam renovasi rumah.
Cara ini membantu kita mudah mengomunikasikan keinginan dengan desainer interior atau arsitek. Rekam setiap pertemuan dan saran dari mereka, serta jangan lupa memperhitungkan biaya. Mengorganisir setiap rencana dan konsep akan lebih menghemat waktu, uang, dan menjauhkan kita dari stres.
Ketiga, Skala Prioritas
Tentukan prioritas Anda dalam renovasi rumah. Hal ini sangat penting, terutama berkaitan dengan anggaran dan waktu pengerjaan. Apa mengubah penataan dapur, atau merubah tata letak kamar tidur, atau meninggikan langit-langit atau memperluas ruang keluarga? Lakukan dulu hal yang paling penting dan pertama dalam skala prioritas kita.
Keempat, Anggaran Renovasi
Penghitungan biaya tentu saja salah satu hal terpenting yang harus kita perhatikan. Diskusikan bersama suami atau anggota keluarga lainnya tentang biaya yang dimiliki dan harus dikeluarkan saat renovasi rumah.
Jangan lupa untuk utamakan membeli perabotan atau alat yang harus segera diperbaiki atau pasang (misalnya memasang toilet, shower, kitchen set, dan sebagainya) dan tahan keinginan membeli hal yang kurang penting. Sisakan 10-20 persen dari bujet untuk biaya-biaya tak terduga.
Kelima, Komunikasi
Simpan nomor telepon pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam proses renovasi rumah; mulai dari desainer atau arsitek, penjual keramik, furnitur, material, tukang kayu dan lainnya jika masih ada. Jangan ragu menanyakan berbagai hal yang perlu kita tahu. Mintalah gambaran tampilan rumah secara mendetail.
Keenam, Memilih Orang Profesional
Untuk point keenam ini, referensi sangat penting untuk kita dapatkan. Tanyakan orang-orang terdekat atau cari di internet tentang reputasi desainer, konseptor atau pekerja bangunan yang cukup berkompeten. Pastikan komunikasi antara kita dan mereka cocok dan terjalin relasi yang baik. Hal ini penting, sebab bisa jadi kita kelak perlu menghubungi mereka kembali jika ada sesuatu yang salah atau jika kita ingin melakukan renovasi lagi.
Ketujuh, Buat Jadwal
Terakhir, perhitungkan tenggat waktu kita. Berapa lama renovasi rumah diperkirakan akan selesai? Dua bulan atau bahkan enam bulan? Sampaikan jadwal kita agar pengembang atau tukang bangunan rumah bisa selesaikan tepat waktu. Perencanaan jadwal penting kita lakukan, terlebih saat kita mengontrak rumah atau menyewa apartemen selama rumah direnovasi.
When there is a will, then there is a way. Keep reading and keep posting.